cara berlatih mengembangkan paragraf adalah
Paragrafperulangan adalah paragraf yang mengembangkan dengan cara mengulang kata atau kelompok kata atau juga bagian-bagian kalimat yang penting. Contoh: Ada kaitan yang erat antara makan, hidup dan berpikir pada perlu makan, makan untuk hidup. Namun, hidup tidak hanya untuk makan. Hidup manusia mempunyai tujuan.
AspekEjaan, penggunaan tanda baca, pilihan kata, cara mencutat karya orang lain, dan sebagainya. Sedangkan hal yang berhubungan dengan ini teks meliputi cara mengembangkan topik, kepaduan paragraf, kepaduan isi teks. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Jago Tarigan yang mengemukakan bahwa paragraf yang baik memenuhi criteria sebagai berikut.
CaraMenulis Paragraf Argumentasi. Kata argumentasi berasal dari bahasa Inggris, to argue, yang berarti membuktikan atau menyampaikan alasan. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa paragraf argumentasi yaitu karangan berisi ide atau gagasan dilengkapi data-data, fakta-fakta dan kesaksian, yang bertujuan meyakinkan pembaca dan
View IPA 123 at SMA Negeri 1 Kebomas - Gresik. MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF DI S U S U N OLEH : NAMA : ARINI KELAS : XI MIA 6 PELAJARAN : BAHASA
Mengutipdari Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung, pola pengembangan paragraf merupakan cara penulis untuk mengembangkan pola pikiran dalam suatu paragraf. Pengembangan pola pikiran ini bisa dilakukan dengan mengembangkan kalimat topik ke dalam berbagai kalimat penjelas yang ada dalam paragraf.
Mon Mari Va Sur Des Sites De Rencontre. JawabanSalah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan membuat kerangka paragraf dahulu sebelum menulis paragraf itu. Dan kerangka paragraf itu terdiri dari gagasan pokok dan gagasan penunjang. adalah bentuk pengembangan kalimat utama ke dalam kalimat-kalimat membantujangan lupa jadikan jawaban tercerdas Jawabancara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan membuat kerangka paragraf dahulu sebelum menulis paragraf itu. Dan kerangka paragraf itu terdiri dari gagasan pokok dan gagasan penunjang. SEMOGA BERMANFAAT
Syarat-syarat Pembentukan dan Pengembangan Paragraf 1. Kesatuan Fungsi paragraf adalah untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut. Untuk itu, di dalam pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh menyimpang dari gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok. 2. Kepaduan Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf ialah koherensi atau kepaduan. Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan atau tumpukan kalimat-kalimat yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun dapat dengan mudah memahami/mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya perloncatan pikiran yang membingungkan. KATA ATAU FRASE TRANSISI yang dapat dipakai dalam karangan ilmiah sekaligus sebagai penanda hubungan dapat dirinci sebagai berikut 1. Hubungan yang menandakan tambahan kepada sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya. 2. Hubungan yang menyatakan perbandingan. 3. Hubungan yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya. 4. Hubungan yang menyatakan akibat/hasil. 5. Hubungan yang menyatakan tujuan. 6. Hubungan yang menyatakan singkatan. 7. Hubungan yang menyatakan tempat. 3. Kelengkapan Syarat ketiga yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf adalah kelengkapan. Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik/gagasan utama Letak KALIMAT TOPIK dalam Sebuah Paragraf Sebuah paragraf dibangun dari beberapa kalimat yang saling menunjang dan hanya mengandung satu gagasan pokok saja. Gagasan pokok itu dituangkan ke dalam kalimat topik / kalimat pokok. Kalimat topik/kalimat pokok dalam sebuah paragraf dapat diletakkan, di akhir di awal, di awal dan akhir, atau dalam seluruh paragraf itu. Pengembangan Paragraf Salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan membuat kerangka paragraf dahulu sebelum menulis paragraf itu. Dan kerangka paragraf itu terdiri dari gagasan pokok dan gagasan penunjang. Pola Pengembangan Paragraf adalah bentuk pengembangan kalimat utama ke dalam kalimat-kalimat penjelas. Pengembangan paragraf mencakup dua persoalan utama, yakni 1. Kemampuan merinci gagasan utama paragraf ke dalam gagasan-gagasan penjelas. 2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan penjelas kedalam gagasan-gagasan penjelas. Adapun POLA PENGEMBANGAN paragraf itu sendiri antara lain sebagai berikut – Pola Umum-Khusus Diawali dengan pernyataan yang sifatnya umum. Ditandai dengan kata-kata umumnya’, banyak’. Pernyataan tersebut kemudian dijelaskan dengan pernyataan berikutnya yang lebih khusus. – Pola Khusus-Umum Merupakan kebalikan dari pola deduktif. – Pola Perbandingan Pola yang membandingkan sesuatu untuk menemukan perbedaan atau persamaan. – Pola Analogi bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki suatu kesamaan atau kemiripan, biasanya dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-kata kiasan yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti dan bagaikan. – Pola Sebab Akibat Pengembangan paragraf dengan cara Sebab – Akibat dilakukan jika menerangkan suatu kejadian, baik dari segi penyebab maupun dari segi akibat. Ungkapan yang sering digunakan yaitu padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena – Pola Proses Merupakan suatu urutan dari tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan suatu peristiwa. – Pola Sudut Pandang Merupakan tempat pengarang melihat atau menceritakan suatu hal. Sudut pandang diartikan sebagai penglihatan seseorang atas suatu barang. – Pola Generalisasi Adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau pweristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili. – Pola Generalisasi Pola ini merupakan penggunaan cara pengelompokkan hal-hal yang sama untuk memperjelas kalimat utama. Pada mulanya penulis mengelompokkan suatu hal berdasarkan persamaannya, Kemudian diperinci lagi lebih lanjut kedalam kelompok-kelompok yang lebih kecil dan detail. Pengelompokkan yang didasarkan pada persamaan biasanya dapat memberikan sebuah simpulan yang tepat. – Pola Interatif Paragraf interatif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah bagian paragraf di antara awal dan akhir paragraf – Pola Generalisasi Pola ini merupakan penggunaan cara pengelompokkan hal-hal yang sama untuk memperjelas kalimat utama. Pada mulanya penulis mengelompokkan suatu hal berdasarkan persamaannya, Kemudian diperinci lagi lebih lanjut kedalam kelompok-kelompok yang lebih kecil dan detail. Pengelompokkan yang didasarkan pada persamaan biasanya dapat memberikan sebuah simpulan yang tepat.
Salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan membuat kerangka paragraf dahulu sebelum menulis paragraf itu. Dan kerangka paragraf itu terdiri dari gagasan pokok dan gagasan penunjang adalah bentuk pengembangan kalimat utama ke dalam kalimat-kalimat atau alinea adalah suatu gagasan yang berbentuk serangkaian kalimat yang saling berkaitan satu sama lain. Nama lain dari paragraf ialah wacana mini. Kegunaan dari paragraf adalah untuk menjadi penanda dimulainya topik baru dan memisahkan gagasan-gagasan utama yang susunan paragraf Pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman sangat dipengaruhi oleh media tanam tanah yang subur serta pupuk yang digunakan. Contohnya menggunakan pupuk kandang. Pupuk kandang merupakan pupuk yang bersifat alami yang berasal dari kotoran binatang, seperti pupuk kandang dari kotoran sapi, ayam, kambing dan sebagainya. Apabila menanam suatu jenis tumbuhan dengan menggunakan pupuk kandang maka tumbuhan tersebut akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang lebih optimal karena pengaruh dari pupuk kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropis. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan Fabaceae ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang Lebih LanjutMateri tentang makna paragraf dapat disimak pada link tentang macam macam paragraf dapat disimak pada link tentang paragraf deduktif dapat disimak pada link JawabanMapel Bahasa IndonesiaKelas 4Materi ParagrafKode
Felicia Nuradi Utorodewo, dosen Sastra Indonesia di Universitas Indonesia, berbagi pengetahuan tentang paragraf secara tuntas dalam Kelas Daring Praktis KDP Kiat Mengembangkan Paragraf pada Selasa, 16 November 2021, melalui ruang Zoom. Ia mengatakan, pada hakikatnya paragraf ialah bagian wacana yang mengungkapkan satu pikiran secara lengkap. Fungsinya agar dapat memudahkan pembaca ketika memahami sebuah wacana. Ketika mengembangkan paragraf, hal yang perlu diperhatikan ialah keutuhannya. Keutuhan itu terdiri atas adanya kesatuan, ketuntasan, keruntutan, konsistensi, dan kepaduan. Felicia menjelaskannya satu per satu. Pada kesatuan, sebuah paragraf yang baik hanya memuat satu gagasan utama. Gagasan tersebut dapat menentukan jumlah kalimat dalam paragraf. “Kesatuan ini diperoleh ketika kalimat-kalimat dalam paragraf merujuk pada satu gagasan utama,” ucapnya. Kemudian, ia menerangkan ketuntasan. Menurutnya, ketuntasan diperoleh jika informasi dalam paragraf dibahas secara lengkap dan mendalam. Ketuntasan informasi juga menentukan panjang suatu paragraf. Untuk menghasilkan informasi yang lengkap, Felicia menyampaikan bahwa penyusun paragraf harus menyajikan tiap informasi secara urut dan logis. Kedua poin tersebut dibahas pada bagian keruntutan. Sementara, pada bagian konsistensi, ia berkata bahwa sudut pandang dalam suatu paragraf harus sama dari awal hingga akhir. “Konsistensi ini diperoleh ketika kita melihat ataupun menganalisis suatu persoalan, kemudian kita tuangkan secara konsisten dalam satu paragraf,” lanjutnya. Unsur terakhir keutuhan paragraf ialah kepaduan. Felicia menyatakan, kepaduan itu diperoleh ketika hubungan antarkalimat serasi. “Kepaduan dapat rusak apabila urutan pikiran menyimpang, uraian pemikiran tidak lengkap, serta gagasan menumpuk dalam satu paragraf,” jelasnya. Pada akhir KDP, Felicia menjelaskan panjang sebuah paragraf. Menurutnya, panjang paragraf tidak dapat ditetapkan secara mutlak. Misalnya, dalam laras ilmiah yang beragam formal, sebuah paragraf minimal terdiri atas tiga kalimat. Hal itu bergantung pada pikiran yang hendak dikembangkan. Jelasnya, paragraf yang terlalu panjang akan menyulitkan pembaca untuk berkonsentrasi sekaligus memahami gagasan yang ingin penulis sampaikan. *** Penulis Rassya Priyandira Penyunting Harrits Rizqi
cara berlatih mengembangkan paragraf adalah